Jumat, 20 Desember 2019

BD LEVEL 1_THOIF (TAUBAT & HIJRAH)


1 Desember 2019


MATERI DASAR ISLAM
TAUBAT DAN HIJRAH
By Ummi Roza

Muharram adalah momentum hijrah Rasulullah dan sahabat dari Makkah dan Madinah.
Taubatan nashuha : taubat yang dilakukan sebenar-benarnya dengan penuh penyesalan dan berjanji tidak akan mengulanginya.

QS At Tahrim:8: wujud pemurahnya Allah. Bahwa Allah membukakan pintu taubat kepada manusia dan Allah akan memberikan ganjaran kepada manusia berupa surga.
Namun sifat manusia terkadang merasa tidak pernah salah, atau merasa salah namun tidak menyesal.
QS Al Baqarah:222: Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyucikan diri
Iman manusia naik turun. Ada kalanya manusia berhati-hati atas tindakannya, namun ada kalanya manusia lemah dan ditambah godaan syaithon. Namun Allah memberikan kesempatan untuk bertaubat ketika melakukan kesalahan.
Ayat ini mengandung optimisme bahwa seburuk apapun kita Allah akan tetap mencintai kita ketika kita mau bertaubat dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan.
Taubat nasuha adalah taubat yang jujur
Didasari tekad yang kuat untuk menghapus kejelekan di masa silam. Tidak hanya melupakan dan menyesal, namun juga tidak mengulangi lagi serta menutupnya dengan kebaikan dan amal sholeh.
Syarat taubatan nasuha :
1. Berhenti melakukan dosa PADA SAAT ITU JUGA
2. Menyesali dan mengakui perbuatan itu
3. Berniat tidak mengulangi lagi dan benar-benar tidak akan mengulangi
Dosa terhadap Haqqul Adami (manusia lain): melakukan kedzoliman terhadap manusia lain.
Membebaskan diri dari hak manusia yang didzolimi dengan cara minta maaf atau mengembalikan haknya.
Harus hati-hati agar apa yang kita lakukan tidak melanggar hak orang lain.
Taubat dari pelanggaran hak Allah: bayar qodlo dan kafarat untuk jenis dosa tertentu.
Ketika terkait hudud (hukum kejahatan yang telah ditetapkan hukum syara’nya): lakukan hukuman.
Hukum syara’ terlihat kejam, namun itu adalah penebus siksa akhirat dan memberikan efek jera kepada yang menyaksikan.
Kisah taubat 3 orang yang tidak berangkat saat perang Tabuk. Saat Rasulullah pulang, ketiganya gelisah dan menyesal telah melalaikan perintah jihad. Rasulullah kecewa, lalu menghukum mereka dengan menunda diterimanya taubat mereka dan meminta masyarakat Madinah untuk memberikan sanksi sosial dengan tidak mengajak bicara ketiganya. Mereka benar-benar menyesal sampai bersedih. Sampai kemudian datang utusan Rasulullah yang menyatakan bahwa taubat mereka telah diterima.
Hikmah: ketika ingin taubat, harus patuh dengan mekanisme aturan dari Allah.
Fokus pada bagaimana agar diampuni dan patuh pada sanksi yang diberikan, bukan menyalahkan aturan yang ada.
Hijrah
Meninggalkan keburukan menuju kebaikan.

Hijrah itu dinamis, berupa pergerakan dari sesuatu yang buruk kepada yang baik. Ketika mendengar hijrah, harus ada yang dilakukan untuk menjadi lebih baik.
Hijrah adalah perintah Allah kepada Rasulullah. Terkait beratnya perjuangan di Makkah. Bukan karena gagal dakwah.
Tekankan bahwa hijrah adalah perintah Allah, bukan karena hal lain.
Ketika orang telah memutuskan untuk hijrah dengan niat menggapai ridho Allah, maka Allah telah menyiapkan jaminan pahala dan kemudahan hidup di tempat barunya.
Hijrah bagi muslim: gelombang hijrah akhir-akhir ini mulai besar.
Hijrah: perubahan yang radikal (mendasar)
Jihad dalam pandangan Islam adalah kewajiban.
Hijrah dalam Sirah. Bangsa Quraisy tidak suka dengan dakwah Rasulullah sehingga melakukan banyak intimidasi kepada Rasulullah dan para sahabat. Rasulullah tetap bertahan di Makkah sampai datang perintah Allah untuk hijrah ke Madinah.
Hijrah yang dilakukan Rasulullah adalah keimanan atas perintah Allah. Dan hijrah butuh perencanaan yang matang, tekad yang kuat, dan strategi yang jitu.
Hikmah hijrah :
1. Hijrah: tonggak kebangkitan Islam
2. Teladan semangat dan pengorbanan para muhajirin dalam berhijrah demi Islam
3. Semangat ukhuwah yang berlandaskan pada aqidah Islam
Sumber : Materi Bengkel Diri level 1 oleh Ummi Roza
#BengkelDiri5_Level1^Thoif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar