10 Desember 2018
KULIAH BISNIS
STARTING PASSION TO BUSINESS
By Ummu Balqis
Wirausaha adalah profesi yang mendapat perhatian khusus di Islam.
Memilih jalur bisnis insya Allah menjadi pintu yang berkah apabila dijalankan sesuai syariat.
Memilih jalur bisnis insya Allah menjadi pintu yang berkah apabila dijalankan sesuai syariat.
Muslimah berbisnis :
1. Pastikan tuntas amanah utama, yaitu amanah domestiknya.
2. Passion dan keilmuan. Bisnis yang sesuai dengan minat dan passion kita akan membuat kita lebih tahan banting. Passion: minat yang disertai fokus dan kesungguhan untuk mengembangkannya. Keilmuan membantu untuk bisnis bertahan lama, meminimalisir ganjalan-ganjalan dalam bisnis kita. Belajar dari pengalaman itu risikonya besar. Akan lebih baik kalau berilmu dulu.
3. Tujuan berbisnis. Untuk membantu perekonomian keluarga. Bukan untuk menandingi suami atau hal-hal lain yang menimbulkan kisruh di rumah tangga. Pastikan dapat ridho dari suami juga.
4. Pastikan dapat memberikan kontribusi dan kebermanfaatan pada ummat.
1. Pastikan tuntas amanah utama, yaitu amanah domestiknya.
2. Passion dan keilmuan. Bisnis yang sesuai dengan minat dan passion kita akan membuat kita lebih tahan banting. Passion: minat yang disertai fokus dan kesungguhan untuk mengembangkannya. Keilmuan membantu untuk bisnis bertahan lama, meminimalisir ganjalan-ganjalan dalam bisnis kita. Belajar dari pengalaman itu risikonya besar. Akan lebih baik kalau berilmu dulu.
3. Tujuan berbisnis. Untuk membantu perekonomian keluarga. Bukan untuk menandingi suami atau hal-hal lain yang menimbulkan kisruh di rumah tangga. Pastikan dapat ridho dari suami juga.
4. Pastikan dapat memberikan kontribusi dan kebermanfaatan pada ummat.
Jangan meremehkan bisnis apapun yang dipilih. Harus fokus dan serius, karena bisnis apapun berpotensi sukses kalau kita sungguh-sungguh.
Memulai :
1. Menentukan minat mana yang bisa jadi passion? Lihat demand dari customer, keilmuan kita, SDM memungkinkan lebih mudah untuk dihandle, cari yang risiko paling kecil. Sesuaikan dengan yang sekiranya laku untuk dijual. Lakukan satu persatu, agar tidak merusak fokus dan konsentrasi kita. Kembangkan yang baru kalau yang pertama sudah autopilot atau semi autopilot.
2. Riset jenis bisnis secara detail. Gali keilmuan dari hulu ke hilir secara detail. Dari cara dapat bahan sampai pemasarannya nanti gimana, packaging, dll. Semua didetailkan dari awal. Bahkan saat hal sederhana seperti reseller, tetap dicari tahu brandnya apa, BEP kapan, pasarnya ke siapa, dll.
3. Buat proposal bisnis. Walaupun proposal hanya untuk diri sendiri. Bisa dijadikan guideline sambil mencari apa yang kelewat.
4. Hitung permodalan dan cara dapat modal.
5. Lakukan bisnis dengan manajemen usaha yang baik. Banyak yang pintar dagang tapi tidak pintar manajemen. Uangnya banyak, tapi tidak terlihat cashflownya. Tercampur uang dagangan dengan uang dapur. Penyakit enterpreneur newbie: tergoda untuk konsumtif setelah punya profit besar. Itu akan menghambat membesarkan bisnisnya. Harus dihitung berapa persen profit untuk konsumtif dan berapa persen yang harus disisihkan untuk pengembangan bisnis, termasuk untuk operasional, modal, dan antisipasi saat omset turun.
1. Menentukan minat mana yang bisa jadi passion? Lihat demand dari customer, keilmuan kita, SDM memungkinkan lebih mudah untuk dihandle, cari yang risiko paling kecil. Sesuaikan dengan yang sekiranya laku untuk dijual. Lakukan satu persatu, agar tidak merusak fokus dan konsentrasi kita. Kembangkan yang baru kalau yang pertama sudah autopilot atau semi autopilot.
2. Riset jenis bisnis secara detail. Gali keilmuan dari hulu ke hilir secara detail. Dari cara dapat bahan sampai pemasarannya nanti gimana, packaging, dll. Semua didetailkan dari awal. Bahkan saat hal sederhana seperti reseller, tetap dicari tahu brandnya apa, BEP kapan, pasarnya ke siapa, dll.
3. Buat proposal bisnis. Walaupun proposal hanya untuk diri sendiri. Bisa dijadikan guideline sambil mencari apa yang kelewat.
4. Hitung permodalan dan cara dapat modal.
5. Lakukan bisnis dengan manajemen usaha yang baik. Banyak yang pintar dagang tapi tidak pintar manajemen. Uangnya banyak, tapi tidak terlihat cashflownya. Tercampur uang dagangan dengan uang dapur. Penyakit enterpreneur newbie: tergoda untuk konsumtif setelah punya profit besar. Itu akan menghambat membesarkan bisnisnya. Harus dihitung berapa persen profit untuk konsumtif dan berapa persen yang harus disisihkan untuk pengembangan bisnis, termasuk untuk operasional, modal, dan antisipasi saat omset turun.
Permodalan :
Jika mau sukses, kunci utamanya:
– jujur
– profesional: kita harus ahli dalam ilmunya, tidak asal-asalan
– inovatif: ciptakan sesuatu yang baru, nggak asal jiplak
Cara dapat modal :
1. Pribadi.
2. Utang. Tidak berbunga, misal ke keluarga. Kalau utang berbunga sebisa mungkin dihindari karena riba (haram) dan untungnya belum terlihat tapi sudah harus bayar bunganya.
3. Bermitra. Sesuai syariat.
4. Keahlian/keterampilan. Misal, bisnis fotografi. Bisa sewa kamera dulu. Ketika dapat uang, sebagian ditabung untuk kemudian beli kamera.
Jika mau sukses, kunci utamanya:
– jujur
– profesional: kita harus ahli dalam ilmunya, tidak asal-asalan
– inovatif: ciptakan sesuatu yang baru, nggak asal jiplak
Cara dapat modal :
1. Pribadi.
2. Utang. Tidak berbunga, misal ke keluarga. Kalau utang berbunga sebisa mungkin dihindari karena riba (haram) dan untungnya belum terlihat tapi sudah harus bayar bunganya.
3. Bermitra. Sesuai syariat.
4. Keahlian/keterampilan. Misal, bisnis fotografi. Bisa sewa kamera dulu. Ketika dapat uang, sebagian ditabung untuk kemudian beli kamera.
22 poin dalam business plan. Sangat membantu kalau memulai bisnis dengan join dengan yang lain atau mencari investor.
1. Ringkasan eksekutif. Siapa yang menjalankan usaha ini. Dan semua dijelaskan singkat.
2. Latar belakang bisnis. Apa keuntungan ikut bisnis ini? Dampak terhadap lingkungan?
3. Struktur organisasi. Termasuk job desc masing-masing.
4. Analisis pasar dan pemasaran. Gambaran produknya.
5. Strength, Weakness, Opportunity, Threat.
Membuat business plan menjadikan kita lebih terarah.
1. Ringkasan eksekutif. Siapa yang menjalankan usaha ini. Dan semua dijelaskan singkat.
2. Latar belakang bisnis. Apa keuntungan ikut bisnis ini? Dampak terhadap lingkungan?
3. Struktur organisasi. Termasuk job desc masing-masing.
4. Analisis pasar dan pemasaran. Gambaran produknya.
5. Strength, Weakness, Opportunity, Threat.
Membuat business plan menjadikan kita lebih terarah.
Dunia enterpreneur selalu dinamis. Kegagalan adalah input untuk evaluasi diri. Evaluasi kegagalan sebagai wujud kehati-hatian untuk berikutnya dan memperbaiki diri.
Dibutuhkan mental baja dan pantang menyerah saat berbisnis.
Dalam islam, ketika diuji pasti ada kebaikan di dalamnya. Rugi banget itu kalau berbisnis tanpa iman.
Dibutuhkan mental baja dan pantang menyerah saat berbisnis.
Dalam islam, ketika diuji pasti ada kebaikan di dalamnya. Rugi banget itu kalau berbisnis tanpa iman.
Ketika sukses, kembalikan niat awal usaha kita yaitu kesuksesan harus memberikan kontribusi yang baik pada ummat.
Kesuksesan hanya titipan. Syukuri, dan jadikan langkah awal untuk lebih bermanfaat untuk ummat.
Kesuksesan hanya titipan. Syukuri, dan jadikan langkah awal untuk lebih bermanfaat untuk ummat.
Sumber : Materi Bengkel Diri level 1 oleh Ummu Balqis
#BengkelDiri5_Level1^Thoif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar